Amatan Serambi, sekitar pukul 09.00 WIB mahasiswa berkumpul di Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas. Lalu sekitar pukul 10.00 WIB, mereka menuju Point A dengan membawa poster dan spanduk yang bertuliskan kalimat protes. Di antaranya, “ExxonMobil dimana tanggung jawab mu, setelah merampok kekayaan Aceh,” “Antek-antek kapitalis, jangan jadikan rakyat sebagai budak,” “Normalisasikan saluran irigasi di sepanjang jalan Exxon Mobil, perbaiki jalan sebelum hengkang dari Aceh”, dan “Bek le buya krueng teu dong-dong, buya tamong meuraseuki, tapi buya krueng ka carong-carong buya tamong ba raseuki.”
Dalam aksinya, mahasiswa ikut membakar bendera Amerika. Mereka juga mendobrak pintu gerbang Exxon karena tak ada perwakilan perusahaan itu yang menjumpai mereka setelah dua jam beraksi. Lalu, mahasiswa membaca Surat Yasin dan doa bersama di depan gerbang tersebut. Tak lama kemudian, perwakilan Exxon baru menjumpai pendemo dan meminta koordinator dari tiap kecamatan untuk menyampaikan tuntutan mereka. Mereka diterima oleh Humas Exxon, Armia Ramli.
“Kami minta bapak meneken tuntutan kami. Jika dalam sepekan ke depan tak direaliasi, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak,” kata Ketua LIMA, Joel Karnain. Lalu mahasiswa kelilingi wilayah Tanah Luas sampai ke Paya Bakong untuk menyampaikan hasil pertemuan mereka dengan Exxon.
Humas ExxonMobil, Armia Ramli mengatakan, dari sejumlah tuntutan mahasiswa, ada yang sudah dilaksanakan pihaknya, yaitu perbaikan jalan dari cluster satu sampai empat. “Namun, karena musim hujan, perbaikan jalan terpaksa kita hentikan sementara, karena kalau terus dilanjutkan hasilnya tak baik,” ungkapnya. Sedangkan tuntutan dan saran lain, tambah Armia, akan disampaikan ke pihak manajemen. “Keputusan manajemen akan kami sampaikan kepada mahasiswa dan pasti akan kita realisasikan apapun keputusannya,” pungkas Armia.(jf)
by http://aceh.tribunnews.com/2013/12/12/demo-exxon-mahasiswa-bakar-bendera-amerika
Tidak ada komentar:
Write komentar