Dibandingkan dengan jumlah hacker Australia, hacker Indonesia jauh
lebih banyak. Karena itu, bila terjadi perang hacker antara Indonesia
dan Australia maka kekuatan Indonesia mengungguli Australia.
"Lima berbanding satu," kata pakar cybercrime, M. Syaukani, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 22/11).
Menurut
Syaukani, yang juga Ketua DPW Forum Akademisi IT (FAIT) kalimantan
Selatan, komunitas hacker Indonesia bukan saja tumbuh di kota-kota besar
saja, tetapi juga berkembang kota-kota kecil. Mereka juga piawai
menggunakan teknik-teknik tinggi untuk meretas website.
"Jadi
jika perang cyber terjadi, tentunya nasionalisme semua hacker Indonesia
akan terusik dan akan mengakibatkan saling serang di antara hacker kedua
negara. Jumlah yang besar akan menguntungkan hacker Indonesia," jelas
M. Syaukani.
Perang cyber ini dimungkinkan terjadi seiring dengan
aksi penyadapan Dinas Intelijen Australia kepada Presiden SBY dan
sejumlah menteri. Kini, dunia maya dipenuhi dengan berbagai komentar
soal hubungan antara Indonesia dan Australia. [ysa]
Tidak ada komentar:
Write komentar